Keep Smart n Shalihah ^^

Jumat, 18 November 2011

postingan serius dikit ^^

Berubah ituu..susah susah gampang yaa ternyata..
Di saat kita ingin berubah jadi lebih baik, Allah akan menguji niat kita terlebih dahulu. Benarkah perubahan itu karena-Nya ?
atau karena "dia" ?
lalu..setelah itu Allah akan menguji lagi, apakah niat yang sudah lurus di awal akan tetap istiqomah hingga akhir metamorfosa kehidupan itu.
dua ujian itu selalu datang di setiap langkah metamorfosa hidup ku..
mungkin kalo masalah niat..udah bisa lurus yaa
tapi kalo istiqomah ??? masi bingung sendiri jawabnya *hihi*
ujian itu datang dari masa lalu
huaaa... kembali ketika aku mencoba berdamai dengan masa lalu..
ketika aku uudah mencoba berdamai dengan semua itu kenapa harus di ungkit kembali...
aku hanya ingin berubah menjadi lebih baik..
ingin menjadi layak untuk dicemburui oleh bidadari bidadari surga.
mungkin memang metamorfosis kehidupan qu masih terlalu panjang untuk dilalui.
jadi, tolong lah bantu gadis mungil ini untuk dapat dicemburui para bidadari surga..
aku butuh semua dukungan..
akan lebih baik jika kita berubah bersama menjadi lebih baik.
aku pun tidak ingin menjadi baik sendirian ketika orang-orang yang aku sayangi masih bersimbah dengan kesesatan dan belum berubah..
so, ayo sama-sama bermetamorfosis ^-^

_aya azzahara_

Rabu, 21 September 2011

iseng2 berhadiah hihi ^^

aduuuuhhhh maaf yaa mba2 qu sayang...aqu emang suka iseng hehe semuanya cuma becanda qo...ya cuma buat lucu2an aja, may ga beneran hehe abang fashionista, dll juga cuma iseng aja (bukan brarti aku main2 sama mereka lho...) aqu maen2nya sama mba2 aja hehe sama mereka mah may biasa aja..kalo ga percaya ya tanya aja sama orangnya langsung may jaiz qo kalo sama mereka so, tenang aja ya mba2 qu sayang aqu negrti qo semua tindakan qu dan apa konsekuensinya buat aqu atau paling enggak ya ngertiin lah kalo aqu emang lebay, tapi aqu ga pernah lebay qo di hadapan mereka....

Sabtu, 30 April 2011

hahahihihuhu~~

kalo di liat dari sudut pandang orang lain kayanya emang ga ada yang spesial yaa..
tapi ini spesial banget buat gue (yap gue manggil diri sendri di blog ini emang pake sebutan "gue", biar gaul dikit hehe)
minggu ini gue ngerasa Allah lagi sayang bangeeeetttt sama gue.
banyak banget yang dikasih Allah buat gue...alhamdulillah yaa :D
ya walaupun sekarang aktivitas gue banyak n padat merayap, gue mencoba tetap bersyukur aka, karna Allah tetep ngasih kasih sayangnya buat gue ^^

Sabtu, 09 April 2011

penuh hikmah.....

Assalamu’alaikum...

Positive thingking itu sebenernya ga susah kok. Kita cuma perlu melihat sesuatu dari sisi yang berbeda. Setiap cobaan yang kita temui pasti ada hikmahnya dan ada maksudnya mengapa kita diberi cobaan seperti itu. Kayak hari ini, tadi gw beli kartu telepon gitu. Rencananya sih gw mau internetan sampe malem. Tapi ternyata itu kartu malah bikin gw emosi. Pake ada PINnya segala, dan gw ga tau PINnya tuh berapa, jadi deh kartunya ke blokir permanen gara-gara 10x salah masukin PUK. Okeh, gw ikhlasin tu kartu. Mungkin emang gw pantes dapetin cobaan ini. Setelah gw inget-inget, dari tadi siang gw terlalu banyak ketawa. Tau kan kalo kita ga boleh banyak ketawa coz bisa mematikan hati. Dan kata temen-temen gw, ketawa terlalu berlebihan nantinya bisa nangis malemnya. Yapp, percaya ga percaya gw pun mengalaminya malem ini. Gw ga nyalahin kartu maupun operatornya kok. Mungkin emang gwnya aja yang belum negrti cara makenya. Dan yang lebih parah untuk malem ini, pulsa HP gw juga abis buat nelpon costumer service kartu yang rencananya mau buat mode tadi itu.

Pelajaran yang bisa gw ambil malem ini. Pertama, pelajari dulu sebelum membeli. Kedua, jangan terlalu banyak atau berlebihan kalo ketawa. Ketiga, jangan nelpon operator kalo ga gratis dan untuk beberapa hari ini jangan beli kartu kaya gitu lagi. Keempat, mungkin emang gw disuruh tidur cepet sama Allah hari ini. Okeh, gw nurut kok, bentar lagi gw tidur, abis selese nulis. Yang terakhir, jangan nonton video briptu Norman n jangan gangguin Sita (temen gw yang latah) soalnya lo bisa ngakak. Ya sekali-sekali boleh lah, tapi resiko tanggung sendiri ya, gw ga tanggung jawab kali lo bakalan ngalamin hal yang sama kaya gw. Pokonya gw uda ngingetin.

Okeh, kayanya segini dulu, gw uda disuru Allah tidur cepet. Inget ya, Positive Thingking untuk semua masalah yang sedang atau udah lo lewatin.

Wassalamu’alaikum

-_-

8April2011 21.00

Senin, 07 Februari 2011

Cinta dari Makna Hingga Rasa

What the meaning of LOVE ?








Sekalipun cinta telah ku uraikan

Dan ku jelaskan panjang lebar

Namun jika Cinta ku datangi

Aku jadi malu pada keterangan ku sendiri

Meskipun lidah telah mampu

Menguraikan dengan terang

Namun tanpa lidah,

Cinta ternyata lebih terang

Sementara

Pena begitu tergesa-gesa menuliskannya

Kata-kata pecah berkeping-keping

Begitu sampai kepada Cinta

Dalam menguraikan Cinta,

Akal terbaring tak berdaya

Seperti keledai terbaring dalam lumpur

Cinta sendirilah yang menerangkan cinta

Dan percintaan

(Sumber: Novel Ketika Cinta Bertasbih 2 hal.69 cet.ke1 Nov 2007)

“Sejak dulu, beginilah CINTA. Deritanya tiada akhir”

- Ti Pat Kay-

Cinta terkadang memang bikin seseorang terasa sangat bahagia. Namun ia juga menjadi biang dari ketercabikan hati.

A. Makna Cinta

y Dalam ensiklopedia bebas Wikipedia, Cinta dimaknai sebagai perasaan ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi (ketertarikan secara emosional) terhadap seseorang.

y Cinta juga diartikan sebagai sebuah aksi (kegiatan aktif) yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

y Menurut Syekh Ibnul Qayyim al-Jauziyah, dalam bahasa Arab, cinta adalah turunan dari kata mahabbah, yang berasal dari kata hubb. Ada 5 makna kata untuk akar kata hubb, yaitu:

1. Asy-shafa wa al-bayadh, putih bersih. Misalnya, dalam bahasa Arab, gigi yang putih bersih disebut habab al-asnan. Jadi, cinta bisa dimaknai sebagai sesuatu yang putih bersih. Aslinya cinta itu putih bersih, jika dibiarkan tetap putih, cinta akan menjadi anugerah terindah.

2. Al-‘aluww wa azh-zhuhur, tinggi dan kelihatan. Dalam bahasa Arab, bagian tertinggi dari air hujan yang deras disebut habab al-ma’i. Puncak gelas atau cawan disebut habab juga. Cinta dimaknai sebagai sesuatu yang memiliki tempat yang tinggi dan terlihat.

3. Al-luzum wa ast-tsubut, terus-menerus dan konsisten. Unta yang menelungkup dan tidak bangkit-bangkit dikatakan habb al-ba’ir. Cinta yang sebenarnya memang akan berlangsung terus-menerus dan konsisten. Tidak akan berkurang dosisnya, bahkan semakin bertambah, tumbuh dan berkembang.

4. Lubb, inti atau saripati sesuatu. Biji disebut habbah, demikian juga benih, asal, dan inti tanaman. Jantung hati, kekasih yang tercinta disebut habbat al-qalb. Karena cintaitu sendiri adalah bibit, yang tumbuh menjadi besar jika disiram, dipupuk dan dipelihara.

5. Al-hifzh wa al-imsak, menjaga dan menahan. Wadah untuk menyimpan dan menahan air agar tidak tumpah disebut hibb al-ma’i. Cinta juga bisa menjaga dan menahan sesuatu sehingga tak berserakan.

y Cinta adalah sesuatu yang putih bersih, tinggi dan terlihat (terekspresikan), keberadaannya terus-menerus dan konsisten, selalu tumbuh jika mendapatkan ‘nutrisi’ dan bisa menjaga atau menahan pemilik cintanya agar tetap ‘utuh’.

B. Pembagian Cinta

1. Versi Filsuf Yunani

Cinta dibagi 3, sbb:

a. Eros, cinta kepada lawan jenis yang dibarengi syahwat. Sifatnya biologis dan inderawi. Karena sesuatu yang bersifat inderawi itu, sifatnya tidak kekal.

b. Philia, setahap diatas Eros, namun sesekali masih berbaur dengan nafsu. Cinta ini biasanya muncul pada dua orang sahabat atau dua orang saudara.

c. Agape, kasih sayang. Cinta yang didasarkan pada take and give. Menurut para filsuf Yunani inilah cinta yang murni. Biasanya muncul setelah salang waktu yang lama setelah adanya penyesuaian kepribadian, saling memahami, saling mengerti, dsb.

2. Versi Islam

Menurut Ibnu Taimiyyah dan ulama-ulama lainnya, cinta dibedakan menjadi 2, yaitu cinta syahwati dan cinta imani.

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini (syahwat), yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dann disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran: 14).

Cinta syahwati adalah sesuatu yang manusiawi, dan syah-syah saja dimiliki oleh manusia.

Katakanlah: ‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?’ Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhoan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdoa: “Ya Tuhan Kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran: 15-16).

Manusiawi, tetapi ternyata ada sesuatu yang jauh lebih baik daripada sekedar mencintai sesuatu yang diingini. Yakni cinta yang berdasarkan pada iman. Inilah hakikat cinta imani.

Orang-orang yang beriman, tak pernah memisahkan dua jenis cinta ini. Bukan berarti mencampur-adukkan, tetapi cinta imani menjadi dasar baginya saat mencintai sesuatu yang diingininya.

Kita sering mendengar ucapan “Uhibbuka lillah” atau “I love you because Allah” atau ”Aku cinta padamu karena Allah.” Inilah lazimnya ucapan yang dilantunkan seorang mukmin kepada sosok yang dicintainya. Cinta itu muncul, tapi dalam spirit kecintaan kepada Allah.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah membagi cinta berdasarkan prioritas atau urutannya menjadi 6 jenis cinta.

1. At-tatayyum, cinta yang terkait dengan masalah ibadah. Cinta jenis ini muntak hak Allah. Laa ilaha illallaah, aku bersaksi tiada Ilah selain Allah. Ilah dalam hal ini berarti sesuatu yang dikasihi, dicintai, dipuja, diagungkan dsb.

2. Al-‘isyku, cinta yang membuat kita bersikap hormat, patuh, meneladani, membela namun tidak sampai pada taraf mengabdi atau menyembah, sebab sesembahan kita hanyalah Allah. Cinta jenis ini boleh ditujukan pada Rasulullah SAW.

3. As-syauqu, cinta yang melahirkan perasaan mawwadah dan rahmah. Cinta ini muncul antara seorang suami dengan isteri (bukan dengan pacar), orang tua dengan anaknya, atau seseorang dengan saudaranya sesama mukmin.

4. Ash-shababah, cinta sesama muslim yang melahirkan perasaan ukhuwah islamiah.

5. Al-‘athfu, simpati. Cinta jenis ini ditujukan pada sesama manusia, termasuk yang bukan muslim, khususnya yang butuh dibela karena dizalimi atau tengah mendapatkan musibah.

6. Al-‘alaqah, kecintaan kepada harta benda yang terbentang di alam semesta. Bentuk kecintaannya adalah memanfaatkan benda-benda yang kita miliki dengan baik dan tidak berlebih-lebihan.

3. Filsuf Yunani vs Islam

Pembagian cinta menurut para filsuf Yunani sangat sempit. Objek dari cinta itu hanyalah manusia. Sedangkan menurut para ulama, jauh lebih universal, karena meliputi segala sesuatu yang ada di jagad raya ini. Mulai dari Allah sebagai Rabbul’alamin, hingga kepada alam semesta. Bahkan cinta kepada manusia pun dibuat berkategori.

Tahapan cinta menurut filsuf Yunani hanya terhenti pada agape, yakni take and give. Sedangkan orang mukmin, dituntut memberikan cinta sampai pada taraf penyerahan diri secara total, yakni cinta kepada Allah Azza wa Jalla.

Dalam versi Islam, kita tak mengenal ranah ‘abu-abu’. Dalam versi Yunani kita mengenal phelia, yang sepertinya menjadi legitimasi bagi kita untuk menuju proses take and give. Pilihan cinta dalam Islam hanya 2, syahwati atau imani. Tak ada abu-abu. Tentu saja bukan berarti Islam tidak memberi ruang untuk bertransisi. Islam sangat menghargai proses. Namun, kesungguhan kita untuk benar-benar memiliki cinta yang imani, harus mendasari proses transisi itu. Jadi, ga ada tuh yang namanya “gue kan masih awam begini, ya wajarlah kalau masih begini...”. Meskipun masih awam kita harus berupaya seminimal mungkin buat mencapai keimanan yang hakiki.


(Sumber: Buanglah Pacar Pada Tempatnya, 2010)

Sabtu, 05 Februari 2011

untuk saudaraku yg dicintai Allah..

Subhanallah..
Dia begitu mirip denganmu saudaraku
Ya..secara fisik kalian sangatlah mirip
Yang membedakan antara kaliah hanyalah ilmu
Andai saja ilmu yg kau miliki seperti dirinya atau bahkan lebih
Entah bagaimana ku harus mengajakmu pada jalan ini
Jalan dakwah yg panjang
Tak banyak harap ku pada mu
Aku tak memaksamu mengikuti langkah yg ku pilih
Aku hanya menginginkan kita sama-sama berlomba menuju Jannah-Nya
Jika saja kau mau saudaraku, kau pasti bisa memiliki ilmu seperti dirinya atau bahkan lebih
Saudaraku..
Entah bagaimana aku harus membujuk niatmu untuk sebuah perubahan
Perubahan yg tanpa kau sadari sebenarnya kau inginkan
Wahai saudaraku..
Ketika hari itu datang
Hari dimana kau memutuskan untuk sebuah perubahan
Dan Allah menggerakkan hatimu menuju Jannah-Nya
Aku akan tetap setia mendukungmu yg tentu dengan seizin-Nya
Ketahuilah..
Aku akan menunggu hari itu datang dan tetap berusaha mendatangkan hari itu padamu, Saudaraku..

Essai Ku Senyum Ku


“Mas, jilid ini dong..” kata Dita terengah-engah. Pagi itu Dita berlari-lari kecil dari rumah hingga ke toko fotocopy, karena jam sudah menunjukkan 07.00 WIB, dan ini adalah hari Senin – Upacara Pengibaran Bendera. “Diambilnya nanti siang ya, pulang sekolah, saya tinggal ya, udah mau terlambat!” tambah dita dan langsung berlari menuju sekolahnya yang berjarak tidak jauh dari toko fotocopy itu.

“Yaaahh… gerbangnya udah ditutup. Bu, bukain gerbangnya dong.” kata Dita dengan sedikit memelas pada guru matematika yang saat itu sedang piket.

“Nggak bisa, kamu datang terlambat, upacara sudah dimulai! Kamu di luar dulu.” Kata guru itu, tegas.

“Yahh, bu... tadi saya bangunnya kesiangan soalnya tadi malem abis bikin essai buat lomba di SMAN 1, baru selesai jam 11 malem” kata Dita dengan mata berkaca-kaca.

“Nggak ada alesan!” bentak guru tersebut.

Dita pun akhirnya diam saja sambil menahan air matanya yang mulai mencoba keluar dari matanya. Andai saja gurunya itu merasakan apa yang ia rasakan. ‘aku kan nggak sengaja dateng terlambat’ gumam dita dalam hati.

‘aduh, ntar mau diapain ya sama guru piketnya. Jangan-jangan kayak waktu minggu kemarin. Bisa malu banget nih aku.’ pikir Dita dalam hati. Jelas saja Dita khawatir, minggu kemarin yang terlambat datang disuruh jalan ala model di depan seluruh siswa/i SMAN 2 sebelum upacara dibubarkan.

‘ya Allah, jangan sampe deh aku bernasib sama kayak temen-temen yang terlambat minggu kemarin’ gumam Dita lagi dalam hati.

Tak lama kemudian, gerbang sekolah di buka saat upacara hampir selesai.

“Ayo masuk, baris dulu yang rapi. Tasnya taruh di pos satpam dulu.” Kata guru piket. Dita dan beberapa murid SMAN 2 yang terlambat pun masuk dan segera berbaris.

***

Saat upacara selesai, Dita dan murid SMAN 2 yang terlambat di bawa ke lapangan belakang tempat dilaksanakannya upacara, tadi. Lapangan sudah sepi. Semua murid sudah masuk ke kelasnya masing-masing.

‘fyuh, untung murid yang tadi upacara udah masuk kelas semua, kalo belum bisa-bisa aku dipermalukan di depan murid-murid yang lain karena datang terlambat ke sekolah.’ batin Dita. Kali ini Dita beruntung tidak dipermalukan seperti murid-murid yang datang terlambat hari Senin.

“Baris yang rapi ya...” kata seorang guru yang sedang berada di lapangan.

“Kalian ini, sudah tau ini hari Senin, dan akan dilaksanakan upacara pengibaran bendera tapi masih saja terlambat!” kata ibu Kepala Sekolah.

“Ya sudah, kalian cabut rumput-rumput yang ada di sekitar lapangan ini. Kalau sudah selesai, baru boleh masuk kelas.” Kata Kepala Sekolah lagi.

“Yah, nyabutin rumput... gimana caranya nih... tangan aku bisa kasar kalau begini mah” keluh Dita. Akhirnya semua murid yang terlambat tadi segera mencabuti rumput-rumput yang ada di lapangan itu. Dita terlihat mulai kelelahan dan wajahnya pucat karena Dita belum sarapan.

***

“Dari mana aja Ta, hari gini koq baru datang?” tanya Rika, sahabat sekaligus teman seperjuangan, eh temen semeja.

“Iya nih, tadi terlambat. Dikunciin di depan gerbang terus disuruh nyabutin rumput, kalo udah selesai baru boleh masuk ke kelas.” Jelas Dita yang masih kelelahan setelah tadi mencabut rumput.

“Kok kamu bisa terlambat?” tanya Rika.

“Iya.. jadi, tadi malem itu aku bikin essai yang buat lomba di SMAN 1 sampai jam 11 malem, kan deadlinenya hari ini, dan akhirnya pagi ini aku bangun kesiangan deh...” jelas Dita.

“Yah.. kalo gitu, yang tabah aja ya...” kata Rika simpati dan mulai mencoba menghibur sahabatnya itu.

***

“Nda, ntar kamu ambil essai yang buat lomba di toko fotocopy deket sekolah ya. Abis itu kamu tolong anterin ke SMAN 1 kasih ke panitianya, ok.” Kata Dita pada Ketuanya yang nyebelin itu. ‘awas aja kalo dia nggak mau’ gumam Dita dalam hati.

“Kok aku sih, yang lain ajah sana” kata Nanda dengan nada cuek.

Dita mulai naik darah ‘ya Allah, berikan aku kesabaran. Lengkap sudah kekesalanku hari ini’.

“Terserah kamu, aku udah berusaha bikin essai itu sampai jam 11 malem dan tadi pagi aku dihukum gara-gara datang terlambat karena ngerjain essai itu. Terserah kamu! Kalau kamu menghargai perjuangan aku, aku akan sangat berterima kasih. Ini bukan demi aku kok, aku kan cuma mewakilkan Rohis kita, sekolah kita, Nda.” kata Dita agak sedikit kesal, lalu pergi meninggalkan Nanda. Kalau Dita tetap disana, emosinya akan terpancing dan masalah tidak akan selesai. ‘lebih baik mengalah. Mengalah bukan berarti kalah’ kata Dita dalam hati.

***

Satu minggu berlalu. Acara puncak lomba di SMAN 1 dilaksanakan hari ini, hari Minggu tanggal 1 Mei 2008.

Masih ada beberapa lomba yang dilaksanakan pada hari itu, dan juga ada beberapa acara hiburan dan yang tak kalah menariknya adalah penceramah yang akan menyampaikan materinya adalah penceramah yang sudah terkenal di Indonesia, Ust. Rizky Al Anshori.

“Wah, ustadnya yang terkenal itu lho!” teriak salah seorang pengunjung yang datang untuk menyaksikan acara puncak lomba di SMAN 1 terdengar dari arah belakang Dita dan teman-temannya.

“Ta, lihat deh siapa haflahnya! Nasyid Awan!” kata salah satu teman Dita dengan hebohnya.

“eh, iya ya. Wah keren banget emang SMAN 1 bisa ngedatengin Nasyid Awan”

Rohis SMAN 2 mengikuti beberapa lomba, seperti LCT, puisi, essai, miniatur Masjid, MHQ. Dita sendiri selain berpartisipasi dalam lomba essai, ia juga mengikuti lomba LCT (Lomba Cepat Tepat).

“Semangat ya temen-temen! Yang penting bukan kalah atau menang, tapi totalitas kita dalam lomba ini! Serahkan semua pada Allah untuk bagaimana akhirnya. Ingat, kalian mewakili Rohis dan sekolah kita.” Kata Chika memberikan semangat pada teman-teman yang akan mengikuti lomba.

“SEMANGGIII. SEMANGAT TINGGI, KAWAN!!!” teriak Dita pada teman-temannya penuh semangat sebelum memasuki ruangan lomba.

Acara berlangsung hingga sore hari. Dan acara pengumuman juara lomba dilaksanakan sore hari.

Panitia mulai membacakan pengumuman para juara-juara lomba.

“Juara I lomba puisi adalah.... SMAN 4!” kata salah seorang panitia. Terdengar suara teriakan bahagia dari murid-murid SMAN 4 yang hadi pada acara tersebut.

Para juara lomba diumumkan satu per satu oleh panitia.

“Kok SMAN 2 ngga dipanggil-panggil ya.. masa sih ga ada yang menang satu pun dari semua lomba yang kita ikutin...” kata Icha, salah seorang teman Dita yang juga hadir pada acara itu.

“Iya nih... pulang aja yuk, udah sore.” kata teman yang lain sudah mulai lelah seharian berada SMAN 1 untuk memberikan semangat teman-teman yang mengikuti lomba.

“Ntar aja deh, sebentar lagi. Kan pengumuman lomba essai belum.” kata Dita.

Diam-diam Dita sangat berharap mendapatkan juara pada lomba essai, karena ia sudah susah payah demi menyerahkan naskah essai tersebut.

“Iya nih, sebentar lagi deh pulangnya.” Kata Rika

“Yang terakhir adalah pengumuman lomba essai. Dan, juara I lomba essai diterima oleh....... SMAN 2!!!!!” kata panitia. Lalu terdengar suara teriakan bahagia dari murid-murid SMAN 2 yang hadir pada acara tersebut, disusul tepuk tangan dari para penonton.

“Yeeeiii... SMAN 2 menang, akhirnya SMAN 2 pulang bawa piala juga... selamat ya Dita!” kata Rika dengan gembira.

“Iya, selamat ya...” teman-teman yang lain juga ikut bahagia dan memberi selamat pada Dita.

“Cepetan ke depan, ambil piala dan hadiahnya. Para juara yang lain udah pada nunggu tuh...” kata Rika mengingatkan.

‘Siapa ya yang bakalan ngasih pialanya ya... aku sih berharapnya Fajar, ketua Rohis SMAN 1, hehe’ batin Dita.

“Piala dan hadiah akan diserahkan oleh Ketua Rohis, Fajar... Kepada saudara Fajar kami persilahkan.”

‘aduuhh, gimana nih.. jadi grogi...” batin Dita lagi. Dita menerima piala dan hadiah itu dengan wajah merah seperti kepiting rebus dan tentunya dengan hati bahagia.

“Rikaa... seneng baget deh hari ini...” kata Dita pada Rika.

“Alhamdulillah aku dapet Juara I dan yang paling bikin aku bahagia, yang ngasih piala dan hadiahnya tadi Ketua Rohisnya, Fajar!” cerita Dita pada Rika dengan mata yang berbinar-binar.

“Iya... Alhamdulillah.... kamu bisa ngewakilin SMAN 2 ikut lomba dan dapet Juara I, selamat ya Dita, barakillah saudariku.” kata Rika.

“Akhirnya semua pengorbanan kamu dan teman-teman nggak sia-sia ya. Allah emang nggak akan menyia-nyiakan hambaNya yang bersungguh-sungguh” kata Chika

“Sayang banget ya Nanda nggak dateng, jadi nggak bisa ngerasain kebahagiaan kita ini. Besok aku mau bilang makasih ah sama dia. Nanda kan yang nganterin naskah lomba essainya ke SMAN 1” kata Dita pada teman-temannya

“Pulang yuk, udah sore. Aku mau nunjukin piala ini ke mama, pasti seneng banget deh mama ngeliat aku bawa pulang piala ini.” kata Dita.

“Iya, ayo pulang.” Sahut teman-temannya berbarengan dengan ceria.

Hari itu berakhir dengan pengumuman Juara I yang diterima oleh Dita di SMAN 1. Mereka pulang dengan hati gembira, terutama Dita. Hari itu adalah hari yang membahagiakan untuk Dita.

****

_Aya Azzahra_